Cara Mudah Konfigurasi Static Routing Di Cisco Paket Tracer
Cara konfigurasi statik routing di cisco paket tracer dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu dengan metode GUI dan metode CLI. Jika kita konfigurasi static routing dengan menggunakan cara CLI berarti semua konfigurasinya kita lakukan pada menu CLI di Routernya sedangkan jika kita konfigurasi static routingnya dengan mode GUI berarti kita lakukan pada routing menu bukan di CLI.
Pada kesempatan ini kita akan coba bahas cara mudah setting static routing di cisco paket tracer dengan mode GUI. Sebenarnya konsep setting router di cisco paket tracer ini sangat baik untuk kita pahami, karena dasar kita bisa memahami konsep jaringan bisa kita lakukan di cisco paket tracer.
Untuk memulai setting routing secara static di cisco paket tracer dapat kita mulai dengan mempersiapkan aplikasi cisco paket tracer di laptop atau komputer kita. Kita akan coba untuk konfigurasi statik routingnya dengan menggunakan 4 Router sekaligus yang masing-masing router terhubung satu dengan lainnya dengan mengguanakan port serial sedangakan port ethernetnya kita hubungkan dengan client atau komputer/PC.
Langkah-langkah konfigurasi static routing di cisco paket tracer adalah sebagai berikut :
1. Jalankan cisco paket tracer di komputer/laptop
2. Munculkan router sebanyak 4 unit ( Router 1841 )
3. Hubungkan masing-masing router dengan Switch dan switch ke client client ( port yang di gunakan port Fa Ethernet pada router)
4. Pasang port serial pada interface router ( Pada menu Physical – HWIC-2T )
5. Hubungkan masing-masingport serial ke sesama router. Sehingga akan tampak gambar sebagai berikut
6. Aktifkan atau hidupkan masing port pada masing-masing router ( Port Fa0/0. Fa0/1, Serial 0/0/0, Serial 0/0/1 ) dengan cara ceklist pada kolom ceklist di menu config,
7. Isikan IP Address Router pada Port Fa0/0, Fa0/1, Serial 0/0/0 dan serial 0/0/1 tergantung dari port yang terhubung dengan peralatan yang lainnya
Router 0
FastEthernet0/0 –> IP Address : 192.168.1.1 Subnetmask : 255.255.255.0
Serial0/0/0 — > IP Address : 10.10.10.1 Subnetmask : 255.255.255.0
Router 1
FastEthernet0/0 –> IP Address : 192.168.10.1 Subnetmask : 255.255.255.0
Serial0/0/0 — > IP Address : 10.10.10.2 Subnetmask : 255.255.255.0
Karena port Serial 0/0/0 Router1 terhubung dengan Router 0 maka IP Address di Router 1 port serial0/0/0 harus satu network dengan IP Address pada Port serial 0/0/0pada Router 0 yaitu 10.10.10.2 dengan network 10.10.10.0
Serial0/0/1 –> IP Address : 20.20.20.1 Subnetmask : 255.255.255.0
Router 2
FastEthernet0/0 –> IP Address : 192.168.20.1 Subnetmask : 255.255.255.0
Serial0/0/0 — > IP Address : 30.30.30.1 Subnetmask : 255.255.255.0
Serial0/0/1 –> IP Address : 20.20.20.2 Subnetmask : 255.255.255.0
Karena port Serial 0/0/1 Router2 terhubung dengan Router 1 maka IP Address di Router 2 port serial0/0/1 harus satu network dengan IP Address pada Port serial 0/0/1 pada Router 1 yaitu 20.20.20.2 dengan network 20.20.20.0
Router 3
FastEthernet0/0 –> IP Address : 192.168.30.1 Subnetmask : 255.255.255.0
Serial0/0/0 — > IP Address : 30.30.30.2 Subnetmask : 255.255.255.0
Karena port Serial 0/0/0 Router3 terhubung dengan Router 2 maka IP Address di Router 3 port serial 0/0/0 harus satu network dengan IP Address pada Port serial 0/0/0 pada Router 2 yaitu 30.30.30.2 dengan network 30.30.30.0
8. Isikan IP Address pada PC client dengan ketentuan harus satu network dengan IP Pada Ethernet Fa0/0 pada router.
PC 0
IP Address : 192.168.1.2
Subnetmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.1.1 ( IP Ethernet Router 0 )
PC 1
IP Address : 192.168.10.2
Subnetmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1
PC 2
IP Address : 192.168.20.2
Subnetmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.20.1
PC 3
IP Address : 192.168.30.2
Subnetmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.30.1
Sehingga tampilan akhir dari topologi jaringannya adalah :
9. Langkah selanjutnya adalah proses konfigurasi routing pada masing-masing Router. Pada rouring statik yang perlu kita cermati adalah konsep Network, Subnetmask, Next hop. Network kita isikan IP network pada jaringan yang kita tuju, subnetmasknya bisa kita pakai subnet kelas C, Next hop adalah IP Gerbang yang sudah kita setting pada port serial.
Router 0
Network : 192.168.10.0
Subnetmask : 255.255.255.0
Next Hop : 10.10.10.2
Network : 192.168.20.0
Subnetmask : 255.255.255.0
Next Hop : 10.10.10.2
Network : 192.168.30.0
Subnetmask : 255.255.255.0
Next Hop : 10.10.10.2
Router 1
Network : 192.168.1.0
Subnetmask : 255.255.255.0
Next Hop : 10.10.10.1
Network : 192.168.20.0
Subnetmask : 255.255.255.0
Next Hop : 20.20.20.2
Network : 192.168.30.0
Subnetmask : 255.255.255.0
Next Hop : 20.20.20.2
Router 2
Network : 192.168.1.0
Subnetmask : 255.255.255.0
Next Hop : 20.20.20.1
Network : 192.168.10.0
Subnetmask : 255.255.255.0
Next Hop : 20.20.20.1
Network : 192.168.30.0
Subnetmask : 255.255.255.0
Next Hop : 30.30.30.2
Router 3
Network : 192.168.1.0
Subnetmask : 255.255.255.0
Next Hop : 30.30.30.1
Network : 192.168.10.0
Subnetmask : 255.255.255.0
Next Hop : 30.30.30.1
Network : 192.168.20.0
Subnetmask : 255.255.255.0
Next Hop : 30.30.30.1
10. Lakukan uji coba koneksi jaringan dengan cara ping pada masing-masing PC client. Misal PC 0 ke PC 1, PC0 ke PC 2 dan seterusnya. Hasilnya akan replay..